Welcome
Dengan menulis ini lah caraku untuk berprotes dan bersyukur atas kehidupan dunia. Menuliskan setiap apa yg ku lihat, ku dengar, dan ku rasakan. Pesan, nasihat, perasaan, kebahagiaan, kesedihan, apapun itu yang terjadi, tulis! Menulislah seperti bernafas :)
Mendapatkan jodoh terbaik sesuai keinginan itu ideal.
Tapi kita tak mau sampai tua utk menunggu yg ideal.
Seseorang yang siap membangun cinta, fokus energinya adalah memperbaiki diri, dan mempersiapkan diri untuk semua kemungkinan jodoh yang Allah anugerahkan.
Bila sesuai atau bahkan lebih dr yg diharapkan ia bersyukur.
Bila sama dengan dirinya saling menguatkan dan melengkapi.
Jika lebih rendah jadi ladang pahala untuk membentuknya menjadi pasangan yang sempurna.
Sungguh indah membangun cinta.
Yang dipikirkannya adalah bagaimana memuliakan pasangan.
Bukan saling menuntut untuk jadi yang sempurna.
Tapi untuk saling menyempurnakan bangunan cinta.
Moga kita mendapatkan jodoh terbaik dariNya. Hingga bisa bersama-sama membangun cinta karenaNya. Aamiin
SFK :)
Jadi seorang ibu adalah salah satu keinginan, impian dan harapanku. Kalo ditanya "Emangnya sudah siap?" hmmm.. jawabannya belum untuk sekarang ini, detik ini. But who knows ke depannya nanti. Yang jelas, sekarang ini masih sibuk nyari teori sebanyak-banyaknya, belajar, nyari info sana sini tentang semua hal yang berhubungan dengan ibu. Meski ada salah seorang teman yang bilang, "Halah gitu ae pake nyari info sana sini, jalani apa adanya aja, ngalir gitu lo, ga usah terlalu banyak persiapan!".
Lho lho lho... kok gitu? Kok ga usah terlalu banyak persiapan? Kan tadi nanyainnya emangnya udah siap? Berarti biar siap ya butuh persiapan donk. Kenapa?
Nabi Saw. bersabda: "Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalehah". Dalam riwayat yang lain: "Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang dapat membantu suaminya dalam urusan akhirat." Nabi Saw. bersabda: "Setelah takwa kepada Allah, seorang mukmin tidak bisa mengambil manfaat yang lebih baik, dibanding istri yang shalehah dan cantik, yang jika suaminya memerintahkan sesuatu kepadanya, dia selalu taat, jika suaminya memandangnya dia menyenangkan, jika suaminya menyumpahinya dia selalu memperbaiki dirinya, dan apabila suaminya meninggalkannya (bepergian), dia pun selalu menjaga diri dan harta suaminya."
"Nak, apakah ada yang pernah berpikir hidup ini bukan soal pilihan? Karena jika hidup hanya sebatas soal pilihan, bagaimana caranya kau akan melanjutkan hidupmu, jika ternyata kau adalah pilihan kedua atau berikutnya bagi orang pilihan pertamamu?"
Wallahua'lam bish showab.Kuikuti Gravitasi hati. Kupasrahkan perasaan. Hanya padaMu ku bertumpu, dan meminta. Dia milikMu.Sampaikanlah Pesanku. Berharap hanya kepadaNya. Karena Allah yg memiliki segala pengharapan...:)
Cinta, tetaplah kau terjaga indah disana,
dilubuk hati sang pendamba cinta suci nan hakiki.
Karena aku percaya, mendapatkanmu memang perlu perjuangan.
Tapi bukanlah perjuangan yang mereka katakan.
Bukan yang seperti mereka coba provokasikan.
Perjuangan untukmu adalah menjaga diri dan cintaku.
Agar nanti saat aku bersanding dengan yang telah
dipilihkanNya, rahmat dan karuniaNya tak akan pergi dari
sisi kita.
Karena cinta,
yang ku damba bukanlah kebahagiaan sesaat yang kemudian
lenyap.
Bukan kebahagiaan semu yang membuat manusia lupa tentang
hakikat hidupnya.
Tapi yang ku haapkan adalah ridho dari sang pemilik cinta,
penciptaku,penciptanya,yang menganugerahkanmu bersemi
diantara kita.
Dalam cinta sejati, kita tak pernah saling memiliki, hanya dititipi. Lalu kelak ditanyai, "adakah kebersamaan kita mensenyumkan bumi?"
-Salim A.Fillah-
Special thanks for Kang Abay ;)
Ukhti Dee ^^
Moker, 13/01/2014 10.36 pm
Masing-masing orang memiliki pengertian tersendiri tentang arti cinta.
Cinta bukan hanya tentang pikiran dan perasan.
Cinta tidak semata-mata harapan dan keinginan, tetapi cinta melatih kesabaran, cinta adalah perjuangan.
Sebab cinta itu memberi, cinta itu berkorban.
Cinta mengajarkan tentang memberi tanpa mengharapkan balasan.
Sesuai apa yang pernah kau bilang padaku dulu, kalo cinta ya cinta aja, ga pake needy!
Seiring berjalannya waktu,
Kau bilang bahwa hatimu bergemuruh kala kau tahu kebijakan sikap yang diambil oleh ayahku. Kau pikir hanya hatimu saja kah? Dan apa kau pikir dalam hati dan perasaanku guncangan dan gemuruhnya tak lebih kencang melebihi gemuruh hatimu? Namun sayangnya, gemuruh kita punya arti yg berbeda.
Mungkin kau bisa dengan santainya memberiku nasihat:
"Seorang ayah pasti sayang dan cinta kepada putrinya tidak main2. Seorang ayah tidak mungkin meminta tolong kepada sembarang orang untuk mencarikan jodoh untuk anaknya. Seorang ayah mikirnya bukan sesaat, bukan hanya kebahagiaan emosional anaknya yg dijadikan pertimbangan, namun jauh ke "sana"... hingga akhirat.."
Sesaat mungkin aku setuju dan mengiyakan apa yang kau nasihatkan padaku. Lantas kemudian,
Pas lagi asik scroll down TL twitter, ngga sengaja ngelihat tweetnya ustad Fauzil Adhim.. Temanya tentang kenakalan anak. Dari tweet pertama yang saya baca, yaitu tentang kenakalan anak ketika masih kecil, memori saya tentang masa lalu kepanggil. Seperti inget sosok seseorang yang kurang lebih punya pengalaman yang sama dengan tweet tersebut. Dan saya jadi korban kenakalannya. wekekeke :p
"Hmmm, info menarik nih", pikir saya. Lalu saya coba merangkai setiap tweet demi tweet beliau, saya rangkum dan saya satukan untuk saya jadikan sebagai reminder saya kelak ketika saya punya anak. Kurang lebih begini rangkumannya: