Welcome
Dengan menulis ini lah caraku untuk berprotes dan bersyukur atas kehidupan dunia. Menuliskan setiap apa yg ku lihat, ku dengar, dan ku rasakan. Pesan, nasihat, perasaan, kebahagiaan, kesedihan, apapun itu yang terjadi, tulis! Menulislah seperti bernafas :)
Aku dimata orang2 seperti sedang menunggu hal yang ngga pasti
Tapi nyatanya ya memang seperti itu
Namun meski begitu, aku masih selalu merasa bahwa ada setitik harapan
Yakin smua ini ngga akan sia2
Yaa,, kadang mikir juga sih kalo yakin sama kepedean dan sok tau masa depan itu semuanya beda tipis
Jadi slama setitik harapan di hati ini belum hilang, aku belum bisa buat nggak stuck ke dia saja
Ntah lah, lelah juga sebenarnya, rasanya terlalu susah untuk berpindah haluan ke yang lain
Hampir setiap hari selalu bergumam sendiri "Lihat!!
Inilah adanya. Inilah nyatanya. Aku mencintaimu tanpa perlu kau tanya "mengapa?" atau "bagaimana bisa?"
Yang terpenting tentang jatuh cinta ini aku bersiap atas segala kemungkinan yang mungkin tak pernah ku duga.
Ada yang begitu mencintai namun tak pernah bisa memiliki. Tuhan bilang, "Bersabarlah, kau memang bukan untuknya".
Aku sudah mencintaimu apa adanya.
Salamu'alaikom warahmatullah
jaroe dua blah ateuh jeumala
(dua tangan menangkup bejana)
jaroe lon siploh di ateuh ule
(10 jari diatas kepala)
meuah lon lake bak kawom dumna
(maaf saya untuk semuanya)
jaroe lon siploh di ateuh ubon
(sepuluh jari diatas kepala)
salamu'alaikom lon tegur sapa
(assalamaualaikum saya menegur sapa)
....beberapa bait lirik diatas adalah sedikit cuplikan pesona keindahan lagu saleum khas Aceh yang sarat akan makna. Aku mencoba membaca, memaknai sendiri maksud yang hendak disampaikan oleh lagu ini. Ku dapati sebuah arti, yakni