Welcome

Dengan menulis ini lah caraku untuk berprotes dan bersyukur atas kehidupan dunia. Menuliskan setiap apa yg ku lihat, ku dengar, dan ku rasakan. Pesan, nasihat, perasaan, kebahagiaan, kesedihan, apapun itu yang terjadi, tulis! Menulislah seperti bernafas :)

Life is Beautiful

Senin, 28 Mei 2012

Hari Senin wage 21 Januari 1991 pagi, ada seorang ibu yang sedang hamil merasakan sakit yang teramat pada kandungannya yang sudah berusia 9 bulan. Ya, beliau adalah ibuku. Dengan menahan sakit, pagi itu beliau menuju rumah mbah ibu untuk menyuruh wik (sebuah panggilan sejenis tante untuk adik ayahku) agar menjemput ayahku yang sedang dinas di kantornya. Berhubung ayahku lama ga datang-datang, ibu memutuskan untuk berangkat ke bidan ditemani  mbok Tiny (wanita paruh baya yang suka bantu-bantu dirumah). Dengan naek becak, ibu ditemani mbok Tiny berangkat ke Bu Is, seorang bidan di daerah Murukan, desa sebelah. Dalam perjalanan ke rumah bu Bidan, jembatan yang dilewati sedang dalam perbaikan sehingga harus putar balik lewat jalur lainnya. Beneran ga kebayang itu gimana rasanya nahan sakit mau ngelahirin, posisi diatas becak. Hehehe mungkin ini juga penyebab aku suka banget sama yang namanya naik becak sampe sekarang^^

Jam 12.45 siang Allah mempercayaiku untuk
mulai mampu menghirup udara di dunia, saat itu ibu sekuat tenaga bertaruh nyawa melepasku untuk menikmati indahnya dunia ini. Menghadirkan diriku ditengah keluarga untuk mengudang guratan senyum indah  mereka sebagai pertanda bahagia menyambut keberadaanku. Alhamdulillah aku ga jadi lahir di atas becak, aku lahir diatas ranjang bu Is,bidan kepercayaan orangtuaku. Saat itu juga aku resmi hidup, punya ayah ibu, dan 3 saudara. Senangnyaa :)

Sebuah nama diberikan ayah dan ibu sebagai kado pertama dan terindah untukku. Kado yang selamanya akan aku pakai, sebuah nama yang indah “Lailatul Maghfiroh” yang artinya malam pengampunan. Tapi entah mengapa dari nama itu kebanyakan orang menafsirkan bahwa kelahiranku di malam hari bulan Ramadhan, mungkin karena di bulan Ramadhan ada Lailatul Qadar, dan itu sedikit “nyrempet” dengan Lailatul Maghfiroh. Sempat melintas dipikiranku, apa ayah dan ibu salah kasih nama ya? Aku lahir siang hari, dan tidak di bulan Ramadhan tapi namaku mengarah ke makna itu. Hehehe biarin lah yang penting ini adalah yang terbaik yang mereka berikan untukku. Alhamdulillah…

Ketika umurku  4 tahun adalah masa dimana aku masih haus belaian kasih sayang dan manja pada kedua orang tuaku. Kebetulan aku adalah anak bungsu, yang mana seperti layaknya anak bungsu lainnya dapat bonus perhatian ekstra dari orangtua.hehehe….  Masa kecilku kunikmati dengan bahagia bersama kedua orang tuaku dan ketiga kakakku. Setiap hari aku ditimang ibu, “anak ayu ayu ayu, anak pinter pinter pinter” lirik timangan khas dari ayah dan ibuku dengan harapan kelak aku menjadi anak yang cantik hati dan parasnya, serta menjadi anak yang pintar. Sebelum tidur aku dibelai dengan penuh kasih sayang sambil dilantunkan syair doa “Robbana yaa Robbaana, Robbana dzholamna anfusana wa illam taghfirlana wa tarhamna lana kunanna minal khosirin”. Dengan lantunan doa itu, entah kenapa sepertinya doa ini punya sihir ngantuk yang sangat ampuh. Seketika aku bisa tidur pulas dalam pelukan ibuku.

Setiap pagi dan siang kuhabiskan waktu untuk bermain dengan kawan sebayaku dan saudara-saudaraku, mulai dari sonda, jolipan, sengidanan sampai masak-masakan, semua terasa sangat menyenangkan. Menjelang dzuhur, ku akhiri permainanku untuk istirahat tidur siang sebentar, bangun tidur aku berangkat mengaji di TPQ walau masih “ulek-ulek undi” alias pupuk bawang aku tetep semangat ngaji jilid 1. Hehehe ---bersambung---

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Salam kenal ya? Ceritanya asik ney?

Posting Komentar

LeyLa's Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Blogger Template for Bie Blogger Template Vector by DaPino